Bulan Safar adalah bulan kedua dalam kalender Hijriyah setelah Muharram. Meskipun tidak sepopuler bulan Ramadan atau Dzulhijjah, bulan Safar memiliki keutamaan dan hikmah tersendiri yang patut untuk dipahami dan direnungkan oleh umat Islam. Berikut ini adalah beberapa keutamaan bulan Safar serta hikmah yang terkandung di dalamnya.
1. Meninggalkan Takhayul dan Kepercayaan yang Salah
Salah satu keutamaan utama bulan Safar adalah meninggalkan takhayul dan kepercayaan yang salah. Dalam beberapa budaya, bulan Safar dianggap sebagai bulan sial atau penuh dengan kesialan. Namun, dalam ajaran Islam, tidak ada bulan yang membawa kesialan atau keberuntungan. Semua bulan adalah ciptaan Allah SWT dan memiliki keberkahan tersendiri. Nabi Muhammad SAW menegaskan bahwa tidak ada hari atau bulan yang membawa sial, seperti dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim.
2. Meningkatkan Amal Ibadah
Meskipun bulan Safar tidak memiliki ibadah khusus seperti bulan Ramadan, umat Islam tetap dianjurkan untuk meningkatkan amal ibadah seperti shalat sunnah, puasa sunnah, dan sedekah. Ibadah-ibadah ini dapat dilakukan kapan saja dan di bulan apa saja, termasuk bulan Safar. Dengan meningkatkan amal ibadah, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih pahala yang berlipat ganda.
3. Memperbanyak Doa dan Istighfar
Memperbanyak doa dan istighfar di bulan Safar adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Doa dan istighfar adalah bentuk pengakuan atas kelemahan kita sebagai hamba dan memohon ampunan serta rahmat-Nya. Dengan memperbanyak doa dan istighfar, kita berharap Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita dan memberikan keberkahan dalam hidup kita.
4. Memperkuat Silaturahmi
Bulan Safar juga dapat dijadikan sebagai momen untuk memperkuat silaturahmi dengan keluarga, teman, dan tetangga. Silaturahmi adalah salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam karena dapat mempererat tali persaudaraan dan menumbuhkan rasa kasih sayang antar sesama. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
5. Menghindari Perbuatan Maksiat dan Dosa
Sama seperti bulan-bulan lainnya, bulan Safar juga merupakan waktu yang tepat untuk menjauhkan diri dari perbuatan maksiat dan dosa. Umat Islam dianjurkan untuk senantiasa menjaga diri dari perbuatan yang dilarang oleh agama dan berusaha untuk selalu berada di jalan yang benar. Dengan menghindari perbuatan maksiat dan dosa, kita dapat meraih ridha Allah SWT dan hidup dalam keberkahan.
6. Mempelajari Sejarah Islam
Bulan Safar juga bisa menjadi momen untuk mempelajari sejarah Islam. Banyak peristiwa penting dalam sejarah Islam yang terjadi di bulan Safar, seperti peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah. Dengan mempelajari sejarah Islam, kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari peristiwa-peristiwa tersebut serta meningkatkan kecintaan kita kepada agama.
Kesimpulan
Bulan Safar, meskipun tidak sepopuler bulan-bulan lain dalam kalender Hijriyah, memiliki keutamaan dan hikmah yang perlu dipahami dan diamalkan oleh umat Islam. Dengan meninggalkan takhayul, meningkatkan amal ibadah, memperbanyak doa dan istighfar, memperkuat silaturahmi, menghindari perbuatan maksiat dan dosa, serta mempelajari sejarah Islam, kita dapat meraih keberkahan dan rahmat dari Allah SWT. Semoga kita semua dapat memanfaatkan bulan Safar dengan sebaik-baiknya dan mendapatkan pahala yang berlimpah dari-Nya.